PenCarian Blog

Photobucket

SCRIPT

⎝⋋⏝⋌⎠
CHIPOENK UCHIHA AL_MADURIY THE GREATEST BLOG

16 Oktober 2010

Hati-hati

Belum diketahui jelas siapa orang yang sudah mengedit video lagu Hadad Alwi yang dijual dikemas dalam VCD terutama versi bajakan yang didalamnya ternyata ada muatan yang bisa membuat resah umat Islam yaitu ajaran agama lain yang bisa merusak aqidah.
Seorang warga Pekanbaru yang membeli keping cakram kaset tersebut, Boy (25), Selasa, mengaku kecewa dengan tidak adanya etika pihak yang telah memasukkan pesan tertentu dari isi kaset tersebut hingga bisa merusak akidah umat Islam terutama generasi muda dan keutuhan NKRI.
“Seharusnya, hal seperti itu tidak terjadi. Nantinya kalau umat muslim bereaksi dikatakan mereka radikal. Jadinya serba salah, karena ini menyangkut akidah,” jelasnya. Wakil Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru, Ade Hartati Rahmad, mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap VCD bajakan tersebut karena menyangkut akidah.
“Terutama orang tua harus berhati-hati dalam membeli produk seperti VCD tersebut yang sudah disusupi ajaran agama tertentu,” ujarnya. Ia minta agar hal ini perlu disikapi secepatnya. Kalau bisa peredaran VCD bajakan tersebut secepatnya dihentikan,” ujarnya.
VCD Hadad Alwi yang disusupi misi agama lain atau ingin mengusung 
SARA


VCD Hadad Alwi yang disusupi misi agama lain atau ingin mimicu konflik SARA
Anggota Komisi II DPRD Pekanbaru, Muhammad Fadri, meminta pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementrian Agama cepat tanggap terhadap persoalan tersebut. “Hal ini dikarenakan sudah masuk dalam kategori penistaan agama. Dan dilakukan secara sistematis. Oleh karena itu, Pemko harus bertindak cepat dengan melakukan penarikan,” katanya.
Hal ini tentu saja bukan hanya bisa merusak akidah kaum muslim terutama anak-anak yang menjadi target utama segmen lagu Hadad Alwi tapi juga bisa merusak hubungan kerukunan antar umat beragama yang selama ini sudah terjalin baik. Mestinya pemerintah sebagai pengatur kebijakan dan kewenangan segera mengambil langkah cepat agar hal ini tidak berakibat lebih luas.
Ref: Tribunnews

Melon Bertuliskan Laailaahaillallah..

Walau ada beberapa pihak yang menyangsikan apakah tulisan di melon tersebut asli atau tidak pemiliknya menunjukan bahwa tulisan aksara arab tersebut asli.
Seorang pedagang buah di Jl Gentengkali 4, Surabaya, tercengang ketika mendapati sebutir melon dagangannya, lain dari yang lain. Pada melon yang ukurannya rata-rata itu terdapat motif aksara Arab dengan lafal mirip Laailaa haillallah. Ia menyadari ‘kelainan’ melon yang dikulaknya dari Banyuwangi itu, Kamis (14/10) sekitar pukul 09.00 WIB. Pemilik toko buah Saerah itu mengatakan, kiriman tersebut tiba pukul 07.00 WIB.

Melon berlafal kalimat La Illahailallah bikin geger warga

Melon berlafal kalimat La Illahailallah bikin geger warga
“Sekitar jam 09.00, saya pilih lalu saya ikat dengan tali rafia dan akan saya gantung. Saat itulah saya baru tahu,” ungkapnya. Warga Tambaksari itu mengaku heran. Tapi, ketika diamati lebih lama, dia baru yakin bila ada lafal tulisan arab di kulit melon itu. Buah itu pun batal digantung, melainkan dipamerkan di meja, sehingga bisa dilihat pengunjung toko buahnya.

”Banyak yang kaget melihat tulisan itu, lalu mengelus-elus tulisannya untuk membuktikan itu asli atau tempelan,” ungkap Suprijadi. Ada juga pengunjung yang menawar buah berdaging segar itu. Tapi, ia belum mau melepas. Ada orang yang menawar Rp 50.000 per kilogram, sehingga dengan beratnya yang 2,6 kilogram, melon itu berharga Rp 130.000.

Ketika ditanya, bagaimana bila melon itu ditawar Rp 1 juta atau lebih, Suprijadi mengaku, belum tahu apakah akan melepas atau tidak. ”Lihat nanti sajalah. Tapi, rencananya melon akan saya simpan untuk pamor atau pelaris,” ujarnya. Dengan tidak dijual, Suprijadi berencana bertanya ke petugas di Dinas Pertanian Surabaya, bagaimana cara mengawetkan buah melon itu. Dia mengaku ingin menyimpannya sebagai kenang-kenangan.
Sementara itu, dari pengamatan, motif mirip aksara Arab itu terbentuk dari lapisan kulit luar melon yang biasanya keriput berwarna abu-abu. Sementara kulit melon sendiri berwarna kuning kehijau-hijauan. Sedangkan aksara Arab itu terbentuk dari sekumpulan sulur-sulur kulit luar yang berwarna abu-abu.

Ada dugaan tulisan itu sengaja dibentuk. Suprijadi sendiri mengaku tidak tahu bagaimana tulisan itu ada. Dia hanya merasa bahwa itu adalah petunjuk untuk diri dan keluarganya agar lebih khusyuk beribadah. Tapi, dalam beberapa informasi yang berhasil dihimpun, pembentukan buah untuk tampil beda dengan bentuk normal bisa dilakukan secara rekayasa. Seperti di Kebun Raya Mekarsari, ada buah melon berbentuk kotak.

Melon kotak itu dibuat dengan menempatkan melon itu pada cetakan kotak sejak masih kecil. Kemudian alat kotak itu akan membentuk buah melon yang terus mengalami perkembangan. Namun, alat kotak itu bersifat elastis dan transparan, menekan membentuk buah agar kotak, tapi tidak menghambat pertumbuhannya. Sementara, di melon Suprijadi, bisa jadi sulur-sulur itu dibentuk dengan menorehkan aksara Arab itu sejak melon itu masih muda. Lalu aksara itu semakin menebal seiring dengan perkembangan melon. (Sumber: Harian Surya)

Bumi Menangisss..

Sekilas gletser itu seperti gletser lain di kutub utara yang beku. Namun dalam pengamatan lebih dekat, sebuah wajah pedih terlukis pada dinding es yang meleleh, yang tampak tengah menangis dan mengalirkan sungai air mata.

Citra "Ibu Bumi' yang sedang sedih terlihat oleh penduduk setempat selama proses pencairan, dengan es yang meleleh dan salju jatuh ke laut di bawahnya.

Gambar menarik pada lapisan es Austfonna yang terletak di Nordaustlandet di Kepulauan Svalbard, Norwegia itu hampir pasti akan digunakan para aktivis lingkungan untuk melakukan protes terkait perubahan iklim. Kenaikan muka laut yang disebabkan es yang meleleh merupakan salah satu kekuatiran utama dari dampak pemanasan global. Para ahli telah mengingatkan bahwa negara-negara yang berada di dataran rendah akan berada di bawah permukaan air.

Gambar Ibu Bumi yang menangis itu diambil seorang fotografer angkatan laut dan dosen lingkungan hidup Michael Nolan dalam sebuah pelayaran tahunan untuk mengamati gletser tersebut dan kehidupan liar di sekitarnya.


Spoiler for gambar:

Makkah Akan Menjadi Pusat Waktu Dunia


Penemuan ilmiah membuktikan bahwa Makkah adalah pusat dari planet bumi. Fakta ini memperkuat kebenaran ilmiah dan ruhiah Islam, sekaligus menjadi dasar kuat penerapan jam Makkah sebagai acuan waktu dunia, menggantikan Greenwich yang penuh kontroversi.
Jama’ah haji mulai kembali ke negaranya masing-masing. Sekian lama mereka harus meninggalkan negeri masing-masing. Kini telah tuntas mereka mengusaikan manasik, atau ritual-ritual ibadah haji di berbagai tempat yang ada di Makkah dan sekitarnya. Dalam beberapa hari di bulan Dzulhijjah itu, mereka diberi kemuliaan oleh Allah untuk menjadi tamu-Nya, mengunjungi rumah-Nya,
kiblat kaum muslimin di seluruh dunia.

makkah_berkilau

Makkah
Foto Satelit Makkah
Allah telah menjadikan Makkah sebagai tanah suci, bahkan dipilih-Nya sebagai tempat bagi baitullah (rumah Allah), sekaligus sebagai tempat diutusnya nabi dan rasul terakhir Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Keistimewaan ini memunculkan pertanyaan, mengapa Makkah?
Tentu, hal itu adalah rahasia Allah. Namun, dari kajian yang dilakukan ilmuwan muslim, terungkap fakta mengejutkan tentang keistimewaan kota Makkah, bila ditilik dari sudut ilmu geografi (ilmu bumi) dan geologi (ilmu tanah). Sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Dr Husain Kamaluddin, seorang dosen ilmu ukur bumi, telah membuktikan bahwa Makkah adalah pusat bumi.
Pada mulanya, penelitian itu bertujuan untuk menemukan suatu cara yang bisa membantu seorang muslim untuk memastikan lokasi kiblat, dari tempat manapun di dunia. “Kami
katakan di dalam bumi, bukan di atas bumi, karena atmosfer mengikuti planet bumi. Dengan demikian manusia selalu berada di dalam bumi, kecuali bila ia terbang ke luar angkasa,” tutur Dr Husain mengawali penjelasan ilmiahnya.
Namun di tengah risetnya, pria ini seperti menemukan durian runtuh. Betapa tidak, ia berhasil mengungkap fakta yang seharusnya dapat memecahkan polemik ratusan tahun tentang pusat planet bumi. Bersama timnya, ilmuwan Mesir ini mendapati Makkah sebagai pusat bagi seluruh benua yang ada di bumi.
Pada mulanya ia menggambar peta bumi untuk memastikan arah kiblat dari berbagai tempat. Setelah menggambar benua-benua berdasarkan jarak setiap tempat yang ada di keenam benua serta lokasinya dari Kota Makkah al-Mukarramah, ia memulai menggambar garis-garis sejajar hanya untuk memudahkan proyeksi garis bujur dan garis lintang. Pada penelitian pertama ini, ia sudah menemukan fakta bahwa Makkah adalah pusat bumi, karena kota suci tersebut menjadi titik pusat garis-garis itu!
Dr Husain yang saat itu menjadi Kepala Bagian Ilmu Ukur Bumi di Universitas Riyadh Saudi Arabia, kemudian membuat garis-garis benua dan segala perinciannya untuk kepentingan risetnya. Pekerjaannya terbantu oleh program-program komputer untuk menentukan jarak-jarak valid dan variasi-variasi berbeda, serta banyak hal lainnya. Ia kagum terhadap apa yang ia temukan, bahwa Makkah memang benar-benar pusat bumi.
Ia berhasil membuat lingkaran detail dengan Makkah sebagai pusatnya. Garis-garis luar lingkaran itu berada di luar benua-benua, sedangkan keliling garisnya berputar bersama garis luar benua-benua itu. Dalam riset ini, Dr Husain bersama timnya
berhasil menemukan salah satu hikmah ilahiah: mengapa Makkah al-Mukarramah dipilih sebagai tempat bagi baitullah! (Majalah al-‘Arabi, edisi 237, Agustus, 1970
Foto-foto satelit, studi-studi topografi
dan kajian lapisan bumi serta geografi yang muncul kemudian pada tahun 90-an, menekankan hasil yang sama dengan penemuan tim Dr Husain di tahun 70-an itu.
Telah menjadi teori yang mapan secara ilmiah bahwa lempengan-lempengan bumi terbentuk selama usia geologi
yang panjang bergerak secara teratur di sekitar lempengan Arab.
Lempengan-lempengan ini terus- menerus memusat ke arah itu seolah-olah menunjuk ke Makkah.
Studi ilmiah yang menghasilkan teori itu memang dilaksanakan untuk tujuan berbeda, bukan dimaksud untuk membuktikan bahwa Makkah adalah pusat dari bumi. Namun studi yang diterbitkan di dalam banyak majalah sains di Barat itu, dengan sendirinya turut menegaskan bahwa pusat planet bumi adalah kota suci umat Islam, Makkah al-Mukarramah. Subhanallah!
Kebenaran ilmiah itu menjadi pembuktian firman Allah berikut ini:

“Dan ini (al-Qur’an) adalah kitab
yang telah Kami turunkan yang diberkahi; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Makkah) dan penduduk (negeri-negeri) di sekelilingnya.” (QS. Al-An’am: 92)
Dalam ayat lain, yakni pada Surat asy-Syura ayat 7, Allah juga menyebut Makkah dengan Ummul Qura, dan negeri-negeri lain dengan “negeri-negeri di sekelilingnya”.
Mengapa Allah menyebut Makkah sebagai Ummul Qura (induk kota-kota)? Mengapa Allah menyebut daerah selain Makkah dengan kalimat “negeri-negeri di sekelilingnya”?
Dipastikan melalui berbagai penemuan
mutakhir di abad ini bahwa hal itu terkait dengan pusat bumi dan hal-hal yang mengelilinginya. Kata “Ummul Qura’” berarti induk bagi kota-kota lain, dan kota-kota di sekelilingnya menunjukkan Makkah adalah pusat bagi kota-kota lain, sementara yang lain hanyalah berada di sekelilingnya. Lebih dari itu, kata ummu (ibu) mempunyai arti yang penting di dalam kultur Islam.
Sebagaimana seorang ibu yang menjadi sumber keturunan, maka Makkah juga merupakan sumber dari semua negeri lain. Selain itu, kata “ibu” memberi Makkah keunggulan di atas semua kota lain. Karena Makkah juga disebut Bakkah, tempat di mana umat Islam melaksanakan haji itu, terbukti sebagai tempat yang pertama diciptakan.
Telah menjadi kenyataan ilmiah bahwa bola bumi ini pada mulanya tenggelam di dalam air (samudera yang sangat luas). Kemudian gunung api di dasar samudera meletus dengan keras dan mengirimkan lava dan magma dalam jumlah besar dan membentuk “bukit”. Bukit inilah yang kemudian menjadi tempat Allah memerintahkan untuk menjadikannya lantai dari Ka’bah (kiblat). Batu basal Makkah dibuktikan oleh suatu studi ilmiah sebagai batu paling purba di bumi.
Jika demikian, ini berarti bahwa Allah terus-menerus memperluas dataran ini. Adakah hadits nabi yang menunjukkan fakta mengejutkan ini? Jawabannya adalah “ya!” Nabi bersabda, “Ka’bah itu seperti tanah di atas air, dari tempat itu bumi ini diperluas.”
Menjadi tempat yang pertama diciptakan menambah sisi spiritual tempat tersebut. Allah telah memuliakan Makkah saat Dia menjadikannya sebagai pusat ibadah umat Islam, terutama ibadah haji. Allah juga berkehendak menjadikan rumah yang digunakan untuk menyembah-Nya terletak di Makkah, sebagai kota tujuan umat muslim dalam haji dan umrah. Makkah berada di tengah bumi, sejalan dengan makna firman Allah dalam Surat al-Baqarah:
Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (ummat Islam), ummat yang adil.” (dari QS al-Baqarah: 143).
Kata “adil” pada ayat di atas diterjemahkan dari kata wasath, yang dalam bahasa Arab berarti “tengah-tengah.”
Bagi yang mempercayai mukjizat angka dalam al-Qur’an akan menemukan fakta, bahwa ayat yang menegaskan tentang tengah-tengahnya umat Islam ini terdapat pada ayat 143, dan itu adalah tengah-tengahnya Surat al-Baqarah yang memiliki 286 ayat. Maha Besar Allah!


makkah-kabah



Masjidil Haram
Dari Greenwich ke Makkah
Sejumlah pakar Islam di bidang geologi dan ilmu syariah mulai mengkampanyekan persamaan waktu dunia dengan merujuk waktu Makkah al-Mukarramah. Hal tersebut dimaksudkan untuk
mengganti persamaan waktu Greenwich (GMT) yang selama ini digunakan banyak penduduk dunia. Menurut sejumlah kajian ilmiah, Makkahlah yang seharusnya menjadi pusat bumi.
Persoalan tersebut muncul dalam Konferensi Ilmiah bertajuk “Makkah Sebagai Pusat Bumi, antara Teori dan Praktek”.
Konferensi yang diselenggarakan di ibukota Qatar, Dhoha pada tahun ini (2009) menyimpulkan tentang acuan waktu Islam berdasarkan kajian ilmiah yakni Makkah. Konferensi juga menyeru pada umat Islam agar mengganti acuan waktu dunia yang selama ini merujuk pada Greenwich.
Konferensi juga dihadiri oleh Syaikh Dr Yusuf al-Qaradhawi, dan juga sejumlah pakar geologi Mesir seperti Dr Zaghlul Najjar, dosen ilmu bumi di Wales University di Inggris, serta Ir Yaseen Shaok, seorang saintis yang mempelopori jam Makkah.
Dr Qaradhawi dalam kesempatan itu menyampaikan dukungannya agar umat Islam dan juga dunia menggunakan acuan waktu Makkah sebagai acuan waktu yang sejati, karena Makkah adalah pusat bumi. “Kami menyambut kajian ilmiah dengan hasil yang menegaskan kemuliaan kiblat umat Islam. Meneguhkan lagi teori bahwa Makkah merupakan pusat bumi adalah sama dengan penegasan jati diri keislaman dan menopang kemuliaan umat Islam atas agama, umat dan peradabannya,” jelas Qaradhawi yang juga ketua Asosiasi Ulama Islam Internasional itu.
Terkait Makkah sebagai pusat bumi, Dr Zaghlul Najjar mengamini penelitian saintifik yang dilakukan oleh Dr Husain Kamaluddin di atas, bahwa ternyata Makkah Mukarramah memang menjadi titik pusat bumi. Hasil penelitian yang dipublikasikan oleh The Egyptian Scholars of The Sun and Space Research Center yang berpusat di Kairo itu, melukiskan peta dunia baru, yang dapat menunjukkan arah Makkah dari kota-kota lain di dunia. Dengan menggunakan perkiraan matematik dan kaidah yang disebut “spherical triangle”. Dr Husain menyimpulkan kedudukan Makkah betul-betul berada di tengah-tengah daratan bumi. Sekaligus membuktikan bahwa bumi ini berkembang dari Makkah.





Ada banyak argumentasi ilmiah untuk membuktikan bahwa Makkah merupakan wilayah nol bujur sangkar yang melalui kota suci tersebut, dan tidak melewati Greenwich di Inggris.
GMT dipaksakan pada dunia ketika mayoritas negeri di dunia berada dibawah jajahan Inggris. Jika waktu Makkah yang diterapkan, maka mudah bagi setiap orang untuk mengetahui waktu shalat, sekaligus akan mengakhiri kontroversi lama yang dimulai empat dekade lalu tentang rujukan waktu dunia. Kini menjadi keharusan bagi umat dan media Islam untuk terus mengkampanyekan kebenaran ini.


Abraj Al-Bait





Dibangunnya jam raksasa di kota Mekah akan menjadi acuan waktu umat Muslim di Dunia dan memudarkan dominasi Jam Big Ben di London yang lebih dikenal dengan GMT.
Greenwich Mean Time atau lebih dikenal sengan singkatan GMT ditantang oleh sebuah jam raksasa baru yang dibangun di Mekah.Jam tersebut ditempatkan di atas Mekkah Royal Clock di dalamnya terdapat hotel, pusat perbelanjaan, dan ruang konferensi.
Walau belum selesai 100 persen jam raksasa sudah berfungsi tepat di hari pertama bulan puasa Jam akan berjalan berdasarkan Standar Waktu Arabia(AST).
Para Ulama Islam percaya bahwa Mekah adalah pusat bumi dikarenakan kota suci itu merupakan ‘zona nol magnet’ sehingga orang yang tinggal di Mekah akan terhindar dari gravitasi bumi, ia akan lebih sehat,mendapatkan energi baru dan hidup lebih lama.
Dengan dibangunnya jam ini diharapkan 1,5 miliar warga Muslim dunia akan mengacu waktunya dari kota Mekah.Jam raksasa ini merupakan menara tertinggi kedua di dunia (577m) setelah menara Dubai (828m). Makkah, memang luar biasa. Bukan saja karena di tanah Arab itulah bumipara nabi, tapi di sanalah berada ka’bah, kiblat bagi umat muslim.
Bahkan, kawasan masjidil haram semakin tua justru semakin cantik. Tempat ibadah yang nyaman, sementara berbagai hotel berbintang berdiri megah mencakar langit.
Terbaru, sebagaimana dilansir kantor berita Associated Press (AP),kemarin Negara yang didirikan Abdul Aziz as-Sa?ud itu resmi mengoperasionalkan jam dinding terbesar di dunia.
Ingat bagiamana kemegahan jam raksasa di pusat Kota London Big Ben? Inilah tandingannya. Jam raksasa dengan empat sisi itu terpancang dipuncak sebuah tower setinggi 600 meter atau setara 1.970 kaki. Bangunan ini bahkan menjadi bangunan tertinggi nomor dua di dunia setelah Menara Dubai Burj Khalifa di Uni Emirat Arab.
Jam yang lebih dari satu abad diakui sebagai pusat waktu dunia atau Greenwich Mean Time (GMT) itu, tertandingi dengan jam di makah tersebut.
Telegraph, melaporkan, jam tersebut ditempatkan di atas Mekkah Royal Clock Tower yang mendominasi kota suci Islam itu. Ini adalah jantung dari sebuah kompleks luas yang didanai Pemerintah Arab Saudi, didalamnya terdapat hotel, pusat perbelanjaan, dan ruang konferensi.
Dari penampilan, memang menara jam raksasa itu menyaru Menara St Stephen tempat untuk lonceng Big Ben dan Empire State Building. Menara jam Saudi itu memang bertujuan untuk mengalahkan saingannya di Inggris tersebut dalam segala segi.

Gallery Mobil Unik

Berikut foto-foto Mobil Antik yang di pamer di luar negeri, dimana mobil-mobil antik dilelang dari berbagai merek dan type:

Talbot T23 Figoni & Falaschi Teardrop Coupe

Voisin C14
Willys Knight 66B Plaid Side Roadster
Talbot Figoni & Falaschi 7-23 Faux Cabriolet
Talbot Figoni & Falaschi 7-23 Faux Cabriolet
Stout Scarab
Ruxton Roadster
Rolls Royce PII Jonckheere Aerodynamic Coupe
Peugeot 402 Pourtout Roadster
Packard 845 Waterhouse Convertible Victoria
Mercer Raceabout
Mercedes 90 HP Labourdette Skiff
for a complete and extensive gallery I photographed in Sept 2010 see

Maserati A6 Zagato Coupe, I love the Zagato double bubble roof
Locomobile Old 16 Special
Locomobile 48 Series VIII Sportif
Locomobile 48 Series VIII Sportif
La Nef Runabout
Kissell Model 6-45 Gold Bug Speedster
Kissell Kar Touring
Itala Grand Prix
Itala Grand Prix
Isotta Fraschini 8A Castagna Cabriolet
Horch 853 A Erdmann & Rossi Sport Cabriolet
Graham Supercharged Convertible Coupe
Gobron-Brillie Skiff Body
Ferrari 500 Mondial Pinin Farina Berlinetta
Farago Pontiac CF
DuPont Model G Speedster
DuPont Model G 4 Place Speedster... noticing immediately the "Woodlight" headlights that the Ruxtons all had, however, DuPont's did not have the similar shpaed turn signals on the fenders
Duesenberg Speedster
Duesenberg J Kollins le Grande Cabriolet
Detroit Electric Brougham
Detomaso Mangusta
Delahaye 135 Competition Court Coupe Figoni & Falaschi Delahaye 135 Competition Court Coupe Figoni & Falaschi
Shifter in the Delage D6 Le Mans
Daniels D19 Submarine
Daimler Double Six 40 50 Walter Sport Saloon
Daimler Double Six 40 50 Walter Sport Saloon
Daimler Double Six 40 50 Walter Sport Saloon
Daimler Double Six 40 50 Walter Sport Saloon
Chrysler GG Imperial Victoria Waterhouse Convertible
Bugatti Type 57 C Voll & Ruhrbeck Cabriolet
Bugatti Type 57 C Vanvooren Cabriolet
Bugatti Type 57 C Roadster
Bugatti Type 57 Atalante Coupe
BMW 507 Prototype
Bizzarrini 5300 GT Spider SI Prototipo

Benz Blitzen Benz Speed Record Car
Bentley Speed Six Blue Train Special
Bantam Roadster
Ballot 2LT Torpedo ( I think the pop up windshield for the back seat is amusing )

Austin Touring (copare this to the restored one 17 photos after this)
Aston Martin DB4 GT Zagato
American Underslung Touring Car
American Underslung Scout 22-A
Alfa Romeo Canguro
Alfa Romeo 1900SSZ Zagato
Alfa Romeo 8C 2900B Touring Spider
Alfa Romeo 8C 2900B Touring Berlinetta
Alfa Romeo 8C 2900B Touring Berlinetta
Stanley Steamer gauges
Goofy concept... but interesting to look at

Alfa Romeo 6C 2300B Worblaufen Cabriolet
Just a great looking photo
The spare tire doubles as the rear bumper. I've posted about this car before, I believe it's a 57 Healey. The one I posted about is blue, if you go looking for it in the archives
Airflow, and I love the setting
Marmon
Austin Touring
Thomas Flyer


Daimler Double Six 40/50 Walter Sport Saloon
Interior of Mercedes Labourdette Skiff
Zagato body, and immediately identifying side trim
1936 Voisin C28 Aerosport Aero Coupe
1936 Hudson Custom Eight Convertible Coupe

1934 Duesenberg Model SJ, the record setting Mormon Meteor Speedster, Two supercharged SJ engines were built up by Augie Duesenberg and Ed Winfield using new high-lift camshafts and huge updraft Stromberg UU3 carburetors.Winner of the Pebble Beach Concours De Elegance Best Of Show. Harley Earl released the 1957 Pontiac Bonneville in honor of Ab Jenkins, the owner and record setting driver of this car.
Both above and below are Duesenburg Indianapolis 500 real race cars, the black is a '31. The white, '32

1913 Packard Runabout
1912 Pierce Arrow 36
This yellow, and the following red, are the rare and ultimate American sports car... the AMX 3






I'm interested in factory supplied tools.



BMW 3/15 Dixi
Bugatti Type 55 Roadster


Lancia Aprilia Pinin Farina Cabriolet
Maserati A6G Frua Spyder
Maserati Boomerang Concept ... this is one cool concept. I can't think of a reason it wouldn't be better than a conventional instrument cluster on the dash board.
Mercedes Benz 700 SS
Serenissima 308 Jet Coupe