PenCarian Blog

Photobucket

SCRIPT

⎝⋋⏝⋌⎠
CHIPOENK UCHIHA AL_MADURIY THE GREATEST BLOG

29 Desember 2010

Bertemu Tuhan Dalam teknologi


Di dunia teknologi informasi dikenal adanya himpunan Boolean. Himpunan ini beranggotakan hanya 2 entitas, yakni 0 dan 1. Terhadapnya berlaku operasi aljabar Boolean yang tunduk pada hukum dualitas yang di antaranya adalah 1 + 1 = 1. Komputer yang menjadi tumpuan teknologi informasi bekerja di atas konsep aljabar Boolean untuk proses komputasi dan representasi. Bilangan biner, begitulah sebutan yang terkenal untuk representasi. Bit, Byte, double, word adalah satuan yang merefer pada banyaknya bit 0/1 yang diuntai untuk merepresentasikan sesuatu di dunia nyata di dalam komputer.

Seiring dengan berlipatnya kapasitas hardware dan software, komputer saat ini mampu menampilkan sajian multimedia yang hampir sempurna. Virtual reality memberikan pengalaman baru yang makin memesona. Dipadu dengan kreativitas yang tertuang dalam aplikasi game, banyak manusia yang tertawan oleh keasyikan tantangan demi tantangan yang ditawarkan dengan interface yang makin mendekati kenyataan.

Kebutuhan sosial manusia untuk bermain dalam kelompok pun saat ini diakomodasi dengan apik di beberapa aplikasi game berjaringan. Tidakkah kehidupan dunia ini ibarat permainan dalam game-game itu? Seperti yang dikatakan Tuhan dalam Alquran "Dan tidaklah kehidupan dunia itu kecuali permainan yang melalaikan."

Lalu apa keistimewaan Boolean? Di balik 256 macam warna yang direpresentasikan oleh sistem RGB atau CMYK 8 bit, di balik aneka nada yang sudah bisa ditiru dengan oleh card audio, di balik ribuan variasi bentuk dan gerak yang terpadu rumit dan menarik dalam raturan frame per detik, semua itu berawal hanya dari dua entitas, yakni 0 dan 1. Untaian variasi 0 dan 1 dikomputasi oleh berbagai operasi mampu memunculkan variasi objek yang hampir tak berhingga.

Tuhan, aku menemukan-Mu di duniaku di balik segala tampilan dunia yang membuat mataku sering nanar dan terpana, di balik tak berhingganya gerak manusia dengan segala objek yang berelasi dengannya, di balik segala hiruk pikuk kehidupan yang tengah dicari bentuk fungsi integral dan hukum universalnya, pada intinya hanya ada dua entitas, yakni Engkau (1) sebagai Sang Khalik dan kami (0) sebagai makhluk-Mu

Jika dicermati, berartikah bit 0 jika diuntai dalam byte atau word tanpa adanya bit 1. Angka 000 tidak akan berbeda maknanya dengan 0000 atau dengan 000000. Berbeda halnya jika 1.000 dengan 10.000 dengan 100.000. 11 berbeda nilainya dengan 1.111 berbeda dengan 1.111.111. Komputer tidak akan pernah bisa merepresentasikan sesuatu jika tidak ada peran bit 1. Tanpa keberadaan Tuhan, alam semesta ini pun tidak akan pernah ada. Tanpa campur tangan Tuhan, dinamika kehidupan tidak akan pernah terjadi. Tuhan satu (1) tetapi ada di mana-mana, seperti halnya bit 1 yang pasti hadir dalam setiap elemen yang ada atau tampil di sistem komputer.

Harun Yahya dalam serinya "Hakikat di Balik Materi" mengungkapkan bahwa materi tidaklah absolut. Matahari, ruang angkasa beserta planet-planetnya, bumi, tumbuhan yang kita pandangi, angin pantai yang kita rasai, tangan dan kaki manusia, bahkan otak manusia hanyalah penampakan terhadap ruh.

Mimpi kita anggap sebagai bayangan dan hidup sebagai kenyataan, itu hanya karena kebiasaan. Saat seorang manusia meninggal dunia, dia akan merasa terbangun dari mimpi panjangnya, yaitu hidup di dunia. Kehidupan yang dialami ruh dapat diibaratkan seperti siaran televisi atau seperti sebuah sistem dengan interaksi virtual reality yang diinteraksikan dengan ruh. Jika sistem ber-virtual reality yang diinstal adalah kehidupan dunia, maka ruh tersebut sedang mengalami kehidupan dunia. Kematian, akhirat, surga, dan neraka akan diciptakan dengan cara yang sama.

Merefer pada pendapat Harun Yahya yang antirealis tersebut, maka res cogitans (subjek yang berkesadaran) yang dimaksud oleh Rene Descartes adalah ruh, dan res extensa (materi yang berkeluasan) adalah penampakan yang diciptakan Tuhan untuk diperlihatkan kepada ruh. Penampakan tersebut dalam dunia teknologi informasi dapat dibayangkan dikendalikan oleh seperti sistem berbasis pengetahuan yang mahakompleks dilengkapi dengan interaksi virtual reality. Ada tak berhingga animasi yang secara konseptual merepresentasikan tak berhingga even, tak berhingga objek, dengan scheduler yang luar biasa canggih. Even yang ditampilkan di drive oleh kategori kombinasi even yang telah diputuskan Tuhan untuk satu Ruh dan pilihan yang dilakukan oleh res cognitant atas even yang disajikan kepadanya. Apakah kebahagiaan atau penderitaan, apakah pertemuan atau perpisahan, apakah pemberian atau pengambilan diputuskan oleh sebuah sistem berbasis pengetahuan.

Rule di dalam basis pengetahuan disebut sunatullah dalam bahasa agama. Sistem basis data akhirat dapat dipahami sebagai tugasnya Malaikat Rokib dan Atid yang mengelola log event pilihan manusia dan menginferensi pilihan tersebut sebagai kebaikan atau keburukan berdasarkan sunatullah.

Malaikat Mikail menginferensi sunatullah dan fakta pilihan ruh yang dicatat dalam sistem basis akhirat menentukan rezeki seseorang. Hal ini dapat dicermati pada Alquran surat Yunus 61 tentang sistem basis data akhirat dan sistem Malaikat Mikail dalam surat Ibrahim ayat 51.

Profesor Stephen Hawking dalam buku hebohnya "Grand Design" dipahami oleh banyak orang sebagai pernyataan ateisnya karena menyatakan bahwa Tuhan tidak perlu campur tangan dalam proses terciptanya alam semesta, karena ada sebuah hukum alam yang inheren di dalam zat sebelum terjadinya big bang.

Terhadap pernyataan itu, saya berprasangka baik pada Sang Profesor, mungkin yang dimaksud adalah ia menemukan kehebatan luar biasa dari Tuhan dalam membuat sebuah sistem penciptaan yang begitu rinci dan bisa berjalan autonomous secara sempurna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon Comentnya Yach!
Comentnya Sangat Diperlukan